Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Jumat, 27 Januari 2012

Realitas Demonstrasi

Pengertian Demonstrasi - Demonstrasi (dalam kamus Bahasa Indonesia) ada dua makna :
1) Pernyataan protes yang dikemukakan secara masal didepan umum.
2) Peragaan yang dilakukan oleh sebuah kelompok.
Demonstrasi adalah hak demokrasi yang dapat dilaksanakan dengan tertib, damai, dan intelek. Demonstrasi merupakan sebuah media penyampaian gagasan dari hasil analisis permasalahan yang terjadi maupun murni bentuk penyampaian aspirasi masyarakat. Tapi pada kenyataannya demonstrasi sekarang lebih cenderung melupakan hal seperti tertib, damai dan intelek itu sendiri. Alih-alih sebagai media menyampaikan gagasan atau ide, melainkan demonstrasi sekarang menjadi ajang anarkisme calon kaum intelektualitas. Gambaran hal seperti inilah yang malah menjadi makanan bagi media massa dan dikonsumsi oleh masyarakat umum. Tidak salah bila tingkat kriminalitas diIndonesia itu meningkat, Karna ini bentuk doktrinasi yang disuguhkan calon intelektualitas kita melalui media massa.

Masih pantaskah demonstrasi sebagai penyambung lidah rakyat diIndonesia? Memang demonstrasi sebagai cara menyampaikan pendapat adalah hal yang biasa dalam negara yang menganut demokrasi . Namun diIndonesia sendiri demonstrasi menjadi hal yang pro dan kontra, karna dirasa Indonesia masih belum siap untuk menganut demokrasi. Demonstrasi itu bisa dilakukan dengan banyak hal yang lebih nyata dan positive, tapi mengapa kita hanya terpaku pada aksi demonstrasi yang hanya berteriak-teriak. Mungkin benar orang-orang itu lebih suka berbicara ketimbang langsung melakukannya sendiri, ya bisa jadi itu alasan mengapa banyak yang memilih berdemonstrasi dengan metode berteriak-teriak ketimbang berdemonstrasi dengan metode yang lebih positive dan nyata. Kita juga bisa lihat para wakil rakyat yang hanya pintar berbicara dengan mengobral janji tanpa ada bukti, itu menjadi sedikit bukti dari hasil calon intelektual kita bila nantinya menjadi wakil rakyat. Kita memang dituntut untuk peka terhadap kondisi sosial kita, tapi bukan berarti kita hanya berhenti diranah gagasan dan ide saja melainkan kita juga perlu dengan aksi yang nyata walaupun kecil semisal : menyumbangkan buku bacaan kepada anak jalanan. Kalaupun pemerintah tidak mampu menyelesaikan permasalahannya, tugas kita sebagai warga negara bukan hanya menggigatkan melainkan kita juga harus turut berperan aktive dalam membantu pemerintah. “Sekuat apapun kita untuk merubah bumi tak akan sanggup karna perubahan itu berawal dari diri kita sendiri.”

0 komentar:

Posting Komentar